Gara-gara kemarin komen di salah satu blog orang sono yang menjurnal mengenai Deepavali / Diwali, tepatnya si mbak ( sok akrab) Tanushree Srivastava – si blogger asal india yang saat ini sedang merayakannya, akhirnya muncul ide menulis ini. katanya, Diwali ini seperti Christmas-nya orang Kristen. atau, berarti kayak Lebaran-nya kita-kita yang beragama muslim. makanya beberapa expat India ‘mudik’ ke negaranya pada momen seperti ini.
Kalau ditanya bangsa luar manakah yang paling berpengaruh dalam hidup aku, jawabannya adalah INDIA !!
Yes, because I am working in an Indian company, yang mana setiap harinya bergumul ber-tumbarmirijahe sama mereka, ber-hacha-hacha ria…. Tapi yang jelas bahasa pengantarnya sih bukan bahasa mereka, tetap pakai Inggris lah. Hanya saja, bahasa hindi mereka sudah nggak asing sama sekali di telinga, walaupun nggak ngerti sama sekali he he….
Dari kumpeni mereka pula lah Allah memberikan rejekinya.
Berhubung today adalah perayaan Diwali, so pengen share mengenai yang satu ini.
Well… Datang ke kantor pagi ini, papasan sama Mr. Ashis, aku amati beliau membawa banyak cepuk kecil dari tembikar yang bakal dibuat sebagai tempat lilin. Pakaian yang dipakainya bebas, nggak ber-seragam. Sepertinya memang sudah siap buat ber-celebration hari ini.
Di ruanganku, FA dept, seperti biasa Mr. Joshi shake hand rutin setiap pagi dan he said “ happy deepavali”. Bingung juga koq mereka yang kasih selamat kita, kan mereka yang merayakan? Aku pun balas “ don’t forget to bring your wife and Indah here (FA Room)”. Indah adalah nama putri beliau yang lahirnya pas di Indonesia.
Sedangkan Bos departemen FA sendiri, dua mingguan ini sedang dinas di kantor Pusat di India sono. Kemungkinan sekalian merayakan dengan familinya.
Sebagaimana setiap kali perayaan, para expat membawa keluarga mereka datang ke perusahaan. So Jadi tahu satu-satu, oh ini istrinya ini, yang ini anaknya Mister ini… and, offcourse para perempuannya pakai Sari, baju kebanggaan mereka.
Berikut hasil pencarian dari mbah Google, nemu disini http://perayaanindia.blogspot.com/2009/03/deepavali-diwali.html
**
Hari Deepavali diterjemahkan dengan Deretan Pelita atau Pesta Cahaya. Perayaan ini akan disambut oleh penganut agama Hindu, Sikh dan Jain. Kenapakah penganut agama tersebut menyambut perayaan Deepavali? Hal ini kerana mereka meraikan kemenangan terhadap kejahatan dan penanggalan kegelapan rohani. Selain itu, Hari Deepavali (bahasa Hindi: दिपावली,bahasa Tamil: தீபாவளி) juga dikenali sebagai Diwali dan Divali (Bahasa Hindi:दीवाली ).
Perkataan Deepavali merupakan gabungan perkataan “Dipa” yang bererti cahaya dan perkataan “Gavali” yan berarti barisan. Menurut maklumat tambahan di laman Indian Culture Online mendedahkan bahwa hanya penduduk keturunan Malayalam di Keraja, India tidak merayakan Diwali, termasuk mereka yang beragama Hindu. Sebaliknya, penduduk keturunan Malayalam ini merayakan Onam yaitu perayaan sempena musim menuai.
Menurut lagenda , Raja Naragasura yang kejam dan selalu memeras rakyatnya, telah dikalahkan dan di bunuh oleh Maha Krishnan. Sebelum mati, Raja Naragasura meminta semua agar mereka meraih hari kemenangan itu sebagai peringatan kepada yang mereka yang baik tentang godaan hantu dan syaitan, peringatan kepada mereka yang lupa agar berbuat baik dan menjauhi daripada memuat kejahatan sesama manusia.
Pelita yang dipasang dalam barisan dapat dilihat dinyalakan di rumah penganut Hindu bagi melambangkan kejayaan kebaikan mengatasi kejahatan yang dirayakan sebagai perayaan Deepavali.
**
Biasanya sih setelah ritual mereka selesai, kita-kita dibagi-in coklat. Sayangnya tadi koq nggak yah. Berharap pagi-pagi besok si coklatnya bakal mecungul ah….