Jejak Pertama di Kanada

Alhamdulillah… Nemu poto ini. Perlu diabadikan disini supaya tidak akan pernah terlupakan.

Sejak inilah terukir sejarah untuk pendidikan si mas mas. Mas Farid alhamdulillah sekarang sudah lulus, sedang pengabdian di Gontor 4 Banyuwangi. Mas Fahmi saat ini berada di kelas 5 (SMA kls 2) di Gontor 5 Magelang. Semoga istikomah lancar sampai kelulusan, amiin..

Si Adik Fadlan, sekarang dah kelas 1 , mau naik kls 2 nih. Alhamdulillah diberikan keleluasaan dan kemampuan untuk bersekolah di sekolah alam dengan basis Tahfidz, semoga kelak bisa berhasil menghafal al quran. Aamiin..

Comments (2) »

He is 7yo Now

Alhamdulillah.. Hari ini 10 Desember 2022,  si kecil Fadlan Rizky Akbar genap berusia 7 tahun. Eee udah besar aja ya ternyata. Udah kls 1 SD dong.

Umur 7 jadi tantangan buat orang tua, karena sesuai tuntutan Nabi, di umur ini sudah harus di disiplinkan untuk sholat 5 waktu. Ini nih yang bikin galau apakah bisa… Secara biasanya keseharian dibiarkan klo ga sholat, hiks.

Bismillah semoga dimudahkan semuanya. Jadi keinget kapan hari baca cerita ibu yang terus berusaha membisikkan ke telinga si anak untuk dibangunkan sholat subuh, walaupun anaknya nggak bangun juga, minimal alam bawah sadar dia akan merekamnya. InsyaAllah mau kutiru ah.

Hari ini, sebagai penanda momen ultah, kita jalan jalan ke bungkul. Walaupun hari biasa juga sering kesana sih. Lalu makan di mcD.

Leave a comment »

Oh Pondok ku…

Ya Allah… Sedih sekali menyaksikan Pondok Gontor, tempat anak anak sekarang belajar, sedang di uji dengan kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian Alm Albar Mahdi dari palembang.

Asli bikin sesek, pilu… Serasa jadi duta pondok untuk melayani pertanyaan orang orang. Se

Semoga Allah lindungi Pondok, berikan petunjuk dan pertolongan Mu ya Allah..

Berikut kopas tulisan dari grup, yang mewakili perasaan hati ini

****

Jujur,beberapa hari ini setiap coba membaca kolom komentar di akun Pondok Modern Darussalam Gontor hati saya sedih. Saya tidak tahu,apakah rasa sedih itu karena mulai ada rasa cinta atau karena apa.

Macam-macam komentar negatif dan menyudutkan diarahkan ke pondok,bukti bahwa netizen Indonesia luar biasa nyinyirnya.

Dalam kondisi seperti ini saya jadi bertanya-tanya pada diri sendiri, kenapa setelah kejadian ini para wali santri tidak rame-rame mengeluarkan anaknya dari pondok, kenapa para alumni rame rame membela sampai dituduh cinta buta oleh netizen di luar sana.

Saya sebagai salah satu orang tua yang menitipkan anaknya di Pondok Modern Darussalam Gontor rasanya punya jawaban sendiri, dan penemuan jawaban itu membawa saya kembali pada niat awal kenapa memilih Gontor sebagai tempat menimba ilmu bagi anak laki-laki saya pertama.

Anak adalah harta paling berharga bagi orang tua, itulah mengapa memilih tempat pendidikan terbaik adalah satu cara mereka mengekspresikan rasa cintanya.

Tidak banyak lembaga pendidikan yang saya tahu,menawarkan kesetaraan dengan motto berdiri di atas dan untuk semua golongan. Analoginya di atas hanya ada langit, di bawah hanya ada tanah seolah ingin menggambarkan bahwa tidak ada yang boleh merasa lebih tinggi pun merasa lebih rendah. Gontor dengan pengalaman hampir seratus tahun membuktikan itu, anak menteri anak petani sama saja. Anak pengusaha,anak buruh biasa tidak ada bedanya.

Tidak banyak lembaga pendidikan yang saya tahu memiliki kurikulum sendiri dan bebas merdeka menjalankannya tanpa intervensi, dikenal dengan KMI. Banyak teman atau kenalan yang bertanya-tanya ingin tahu karena memang banyak berbeda. Sementara di luar sana,intervensi dari banyak kepentingan dengan mudah terjadi.

Tidak banyak lembaga pendidikan yang memperlihatkan keberagaman. Gontor lagi lagi membuktikan,santrinya yang ribuan itu berasal dari berbagai suku,provinsi,bahkan dari luar negeri. Potret Indonesia mudah kita lihat di sini. Mereka dididik tidak fanatik suku, karena lagi lagi mereka semua sama nilainya. Meski lokasi sekolah mereka di kampung,tapi pergaulan mereka tidak.

Tidak banyak lembaga pendidikan yang mempromosikan kejujuran. Di banyak sekolah,nyontek itu biasa dan leluasa. Tambah tambah nilai lumrah terjadi. Anak yang jujur jadi gelisah, teman nya bisa punya nilai tinggi padahal hasil lirik sana sini. Tapi di Gontor, nyontek itu pelanggaran, kalau ketahuan sanksinya berat. Nilai raport 3 dan 4 itu biasa, bahkan tinggal kelas juga ada. Biasanya orang tua terima raport santai, tapi di Gontor suasana hati campur aduk, lebih emosional karena siap dengan kemungkinan naik percobaan atau tinggal kelas.

Tidak banyak lembaga pendidikan yang bilang mereka tidak menjanjikan ijazah, padahal ini yang diharapkan banyak orang yang katanya sekolah cari ilmu. Gontor tidak menjanjikan ijazah,Ijazah bukan tujuan,meski itu bisa jadi diperoleh setelah hadirnya dibuktikan lewat fase pengabdian.

Guru,ustadz yang mendidik dan mendampingi anak anak 24 jam itu tidak digaji, mereka mengabdi, SPP yang dibayarkan tiap bulan untuk uang makan tidak cukup membayar itu semua.

Akhirnya saya kembali tersadarkan, duh..ternyata itu semua yang membuat saya sedih,saya menyaksikan dan melihat begitu banyak pemandangan ketulusan, pengorbanan, keikhlasan, kekompakan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Saya jatuh cinta. Saya sadar, kali ini ada yang salah,bahkan jauh sebelum ini mungkin ada juga yang salah,ada yang kurang,karena semua tak mungkin sempurna.

Oleh karenanya tak adil mengarahkan semua keburukan itu seolah tak ada kebaikan yang terlihat. Pantaslah ribuan wali santri tetap bertahan, saling mendukung dan mendoakan,memberi masukan tanpa menghakimi. Sekali lagi terlalu banyak keikhlasan.

Terngiang-ngiang pernyataan kyai, kami tidak pernah pasang iklan, anda yang titipkan mereka di sini, kalau tidak percaya silahkan bawa pulang.

Saya hanya menitipkan do’a lirih, semoga badai ini cepat berlalu, memberikan mutiara hikmah, menjadi catatan bagi semua. Semoga Allah berikan semua yang terbaik, bagi keluarga besar korban, keluarga besar pondok,dan netizen yang baik budi di luar sana. (Catatan hati seorang Bunda, 7 Sep 2022).

Leave a comment »

Stay Cat ion

Judulnya apa sih? Entahlah..

Lagi setengah sedih klo ga boleh dibilang beneran sedih. Sedang berusaha belajar menerima takdir, bahwa manusia hanya berencana, sisanya itu kuasa ilahi. Tidak boleh ada yang disalahkan atau dicari cari kambing hitam penyebab dari suatu kejadian.

So, kita lagi berlibur.. Out town but gajauhjauh, alias Malang. Dalam rangka si mas Fahmi yang barusan pulang dari pondok supaya refresing gtu sih.

Memang ini nggak direncanakan matang, sengaja sambil wait and see apakah memungkinkan bisa nyuti. Secara pengalaman kemarin udah jauh jauh pesen tiket kereta dan penginapan, akhirnya batal gegara si omicron mencuat.

Ngirainnya juga, berangkat cuman aku, fahmi dan si adik Fadlan. But hari H, jam jam mau berangkat, ternyata ayah mau ikutan.

So, persiapan cuma ala kadarnya.

Day 1 kemarin, sorean nyampe di penginapan.

Pas nyampek, baru tahu klo 1 tas isi bekal dll ketinggalan di tempat tunggu Grab. Serasa geloooo banget. Eman eman udah mengupayakan persiapan ini itu ternyata amblas tertinggal. Kehilangan banget perasaan nya. Bener bener kudu banyak istighfar.

Well..rencana mau ke BNS malamnya. Mood mulai ga enak, seems pada malas pergi juga, Yadeh stay di kamar aja jadinya.

The second day, yup hari ini, ndilala ada cobaan lagi. Ya Allah.. Ampunkan segala dosa kami.

Fadlan, ternyata badannya panas ga turun turun. Sejak malam kemarin sebenarnya. But aku optimistis dengan minum parasetamol InsyaAllah besoknya (today) will be ok.

Beneran terlihat sakit. Sambatan pusing terus, panas juga susah turun. Muntah muntah juga. Dia tiduran terus. Kupijet, kukerik, kepala kupijat ama safecare dikit… Sesekali kupaksa minum or makan roti. So sad, mesakno.

Entahlah apakah karena masuk angin karena sore pas baru datang lihat ada kolam renang dia langsung minta renang atau kena apa…

Yang rencana pagi ini pengen ke Jatim Park, gagal lah.

So, day 2 sampek dengar siang ini, we just stay di kamar, yes staycation only. Sambil lihat film HBO ‘The hunger game’ sambil terus mijit mijit si adik.

Berharap nanti malam dia udah sehat, mungkin bisa pergi ke tempat wisata.

Oke, ini semua kehendak Allah. Dia yang sudah mengatur nya. Ngga boleh mencari kesalahan ini itu karena itu sama aja menyalahkan kehendak-Nya.

Leave a comment »

Wego? mayaaan..

Ada yang pernah dengar nama wisata ini? Ga begitu kesohor siiy. Berada di daerah lamongan. Bahkan menuju tempat nya rasanya kok ndesa banget ya.. Maklum lah ga pernah berurusan atau punya sodara di lamongan. Jadi tak kenal maka tak sayang.

Jaman now keknya banyak ya wisata yang digagas dan dikelola desa, bahkan keknya ada dana tertentu dari pemerintah deh. Cmiiw.

Jadi gtu lah, berasa Desa banget. Tapi not bad… Minimal jadi puas karena anak anak menikmati renang nya. Mana pengunjung kan ga banyak, bahkan pas renang, ga ada anak kecil lainnya kecuali anak ku Akbar ama 2 anaknya ex teman kantor yang ikutan bareng bareng.

Ya.. Wisata ala ala aja, yang penting pergi bareng.

Mereka ini ex teman kantor yang udah ‘lulus’ duluan, temen makan siang, yang hubungan kami lumayan deket, buat share share masalah pas istirahat or just ngejoke ngejoke.Mesisan momen begini buat curhat curhat swasanah kantor and some issue happened.

Comments (3) »

Perjalanan ke Jakarta, Tax Court

Bismillah, mumpung lagi ada momen nya, yuk nulis dimari… Ya masa nulis blog sukanya pas nunggu pesawat berangkat. Tapi dari pada lama ngga nulis nulis.

So, kali ini ke Jakarta dalam rangka submit pengajuan kontra memori peninjauan kembali. Apaan juga ya? Yang bukan backgroundnya pajak or hukum pasti bingung. Intinya itu urusan pengadilan pajak.
Well, one step further for me. Kemarin kemarin ke Jakarta masih urusannya ke KPP atau Kanwil.

Berkenalan dulu.. Menata hati, memantapkan tekad, menaikkan confidence sebelum benar benar harus menjalani persidangan di depan majlis Hakim.

Disyukuri, dijalanin, ditemeni alias bersungguh sungguh bismillah semuanya bisa, insyallah.

Semakin kesini, semakin diriku sadar tentang arti ilmu yang bermanfaat. Semakin yakin bahwa ini semua pasti berkat kesungguhan doa orang tua selama ini.

Jikalau kalian kuliah nya ambil major Perpajakan, lalu bekerja nya bagian pajak, itu kan namanya ilmunya bermanfaat. Apalagi tingkatannya malah sampai notok di urusan pengadilan, yang notabene itu profesinya setor konsultan pajak. Bagaimana itu nggak menantang untuk menggali semua kemampuan pengetahuan ilmu perpajakan?

Hanya satu kata, bismillah semoga tanggung jawab menjadi Kuasa hukum dalam peradilan pajak bisa ter jalani dengan baik.

Ditulis di Gate D3 Ruang Tunggu Bandara Sukarno Hatta, diselesaikan jam 16.29 wib di dalam pesawat, sesaat sebelum terbang. See you.

Leave a comment »

Tali oh tali.. Dimana kau

Situasi masih rame ‘kupit’ begini, sebenarnya parno banget membayangkan berurusan dengan Rumah Sakit. Itu tempat pasti lokasi mengumpulnya si virus, karena yang bergejala jelas rujukannya kesana. Amit amit deh ke RS jaman gini.
But, kenyataan berkata sebaliknya. Who knows jadi begini keadaan nya…

Jadi, tahun lalu akutuh udah berencana melepas IUD ku, tepat nya mei 2020. Masih ingat kan itu masa masa awal mencekam nya si kupit. Sama Ibu Bidan yang memasang, disarankan ditunda aja. Okelah, toh masih 4 tahun.

Dua bulan lalu USG ke dokter untuk kesekian nya, mengeluhkan flek dan memastikan tidak si IUD tidak bermasalah. Alhamdulillah just fine, malah ditawarin lepas pasang saat itu, but selain ga siap mentalnya juga ga siap uangnya hehehe.. Lagian berencana ngelepas di bu Bidan aja.

Udah diniati next haid bulan depannya kudu dilepas, sayang keburu udah ga keluar darahnya. Yaa gagal. Katanya kan kudu pas haid supaya pas dimasukkan alat nggak sakit. Posisi haid adalah posisi saat mulut rahim terbuka.

Trus dihaid hari pertama langsung ke Bidan faskes 1 janjian untuk Lepas pasang Nova T baru.
Hari ke-3 dieksekusi. Daaan, ternyata tidak berhasil. Si Bidan juga heran kok nggak ketemu tali spiral nya. Mungkin karena darah haid nya masih banter, akhirnya diminta datang lagi setelah haid nya berkurang.
Di Hari ke-6 aku datang lagi. Diobok-obok.. Diukrek-ukrek lagi, perut ditekan kiri kanan , tetep si benang tidak ditemukan. Lalu disarankan untuk USG memastikan letaknya IUD.

Hari Ahad, 4jul21 by dr. Linda Alhamdulillah USG baik. Letak masih bagus, berada ditengah. But karena sudah 2x dicoba tidak ketemu tali/benangnya, maka disarankan besok pagi kembali ke faskes 1 untuk dibuat kan rujukan ke Rumah Sakit, karena pengambilan akan dilakukan dengan bius yang juga melibatkan dokter anestesi.

Hari Senin, 5jul21 mengurus rujukan dan langsung cuss mendaftarkan ke RS untuk bisa sorenya ke poli Obgyn nya dr. Linda.
Berangkat sendiri. karena ga mau nanti malah beresiko. Ben ga kabeh kabeh kalopun terpapar.
Udah dag dig dug siapkan mental untuk diambil, ee ternyata masih di USG lagi, mengulangi prosedur dari awal.

Dijadwalkan tindakan pada sabtu pagi, 10 Juli. Namun sebagai syarat agar bisa di claim kan BPJS, maka malam sebelum nya harus inap.

Then langsung melakukan serangkaian pemeriksaan due to my age is not young anymore. Malam itu juga akhirnya Photo Rontgen, lalu tes darah . Selanjutnya diterangkan sama si asisten dokter soal prosedur ‘operasi’ pengambilan IUD ini. Tanda tangan ini itu juga..

Besok pagi nya, 6jul21 uput uput in the morning.. jam 06.30 udah di RS lagi untuk ambil hasil Rontgen dan periksa ECG / rekam jantung, minta acc dokter jantung. Alhamdulillah tidak ada permasalahan.

Tibalah saat nya.. Hari Jum’at 9juli , bersama suami, setengah lima udah nyampe Rumah Sakit. Pendaftaran dan beberapa prosedur lainnya dilakukan. Alhamdulillah tes antigen negatif. Waktu tunggu sebelum diantar ke kamar memakan waktu sangat lama , hampir 4 jam saking banyaknya pasien. Sampe kaki pegel pegel karena kebanyakan duduk. Mana laper juga haus, tapi ga berani sama sekali menggeser masker. Tempat tunggu penuh orang yang kita ga tau mana mana yang mungkin sudah terpapar kupit…

Kirain juga langsung menuju kamar. Ternyata ditempatkan langsung diruang bersalin. Jujur ga nyaman, ga bisa tidur. Merem tapi nyadar. Ukuran bednya juga seukuran badan doang. Trus AC nya supper dupper dingin !! hiiiii keteteran alias menggigil deh. Ga kepikiran bawa selimut jugaa. Lawong dirumah panas. At least ada sarung.

Malam itu, karena tempat ga memungkinkan suami bisa tidur pada ‘tempat’nya, akhirnya ku bolehin pulang aja.

Sejak jam 12 malam udah diminta puasa.
Tengah malam, entah jam berapa.. Tangan dipasang infus. “Jadi kaya beneran orang sakit ya Sus”, kataku. ” Iya.. Kan buat mengalir kan bius nya besok ”
Oalah… Lha kirain bius nya tuh disuntik di punggung belakang sambil mekungkung gtuuu.. Cerita temen temen gtu e.. Ternyata itu tuh klo operasi Caesar, bius lokal. O’ou.

Lalu pagiii.. dipasangilah di dada ini 3 pin benek /kancing untuk rekam tekanan darah juga diagram jantung. Oalah kayak dipilm pilm… Ga pernah menjalani beginian, baru tahu.

Sepertinya setengah duabelas siang baru lah dimulai tindakan. Padahal rencana sih jam 8.
Sesudah kaki si pekangkan kanan kiri juga diikat (biar pas ga sadar si kaki nya ga geser), hidung dipasangi pipa kecil oksigen (wao baru tau rasanya oksigen murni yang segar hembusan nya) lalu disuntikkanlah cairan sesuatu lewat infus.
” Berdoa ya Ibu… “, kata kata terakhir yang ku ingat sambil aku baca segala doa, sholawat, istighfar.. Terakhir Robbana aatina min ladunka rahmah, wahayyiklana min amrina rosyada.

Pless..

Kliyep kliyep nyadar, kepala masih berat.. Sekitar jam 15.00 an Lalu dipindahkan ke kamar. Di depan kamar langsung muntah. Mungkin efek bius itu.

Alhamdulillah, tidak banyak kendala. Pendarahan ada, wajar. Kepala pusing hilang setelah minum obat. Mual juga berangsur-angsur hilang. Makan malam lahap, malam makan lagi lontong kikil.

Hari ini, ahad 11 juli udah benar benar sehat
Alhamdulillah sudah bisa pulang.

Pota poti kenangan

Tulisan di draft pukul 10.57 WIB ruang Dahlia 23 RS Anwar Medika Balongbendo Sidoarjo

Leave a comment »

Akhirnya Kelas 5 Juga

Alhamdulillah mas Farid sudah kelas 5 sekarang. Katanya,itulah saat nya menjadi penguasa pondok hehehe…

Dan, spesialnya adalah, si mas mangkul (baca: pindah) ke Gontor 4 Banyuwangi.

Banyak wali santri yang merasakan ketir ketir khawatir klo anak dipindahkan, takut ini itu, secara mungkin terdapat beberapa kasus setelah dipindah anaknya malah ga krasan lagi, ga kuat menjalani.. Wal hasil jadilah keluar.

Sudah 2 teman yang walsannya kita kenal dekat yang akhirnya Keluar setelah dipindah. Jadi sedih.. Emang banget sebenarnya. But, sudah taqdir.

Mungkin klo pindahannya kelas kelas awal, bisa jadi memang sedikit khawatir, apalagi semisal si anak modelnya kurang bisa bergaul. Pastinya ada tekanan batin. Syukur lah si Mas dipindahkan pas kelas 5, yang pastinya bakal jadi mudabbir.

Malah, kata mas firasatnya nanti jadi ketua Rayon deh. Yang mangkul dari Gontor pusat ke cabang biasanya bakal jadi orang ‘besar’ disana. Dan, itu besar tanggung jawab nya, siap dihukum!

Semoga pandemi segera berakhir, sehingga pondok bisa mengijinkan kembali wali santri berkunjung. Klo nggak, berarti dua tahun lagi baru bisa pulang… Alias setelah kelulusan nanti.

Ini kemarin, sabtu 22 Mei 2021 kita mengantar si mas di sun City sidoarjo. Klo asiknya baru balik tgl 27 Mei.

Semoga Allah mudahkan segala urusan mas disana. Lulus Mumtaz, aamiin.

Comments (2) »

Ngantuuuuk

Beginilah klo belajar nya kemalaman..

Ga nyampe kelar udah ketiduran. Lha piye baru start ngerjakan PR nya jam 9pm.

Nungguin maknya pulang.. Belum kudu mandi mandi dulu, lalu makan, ups mana belum sholat, lalu ngerjakan PR.

Yaudah lah yang penting sudah berusaha. Coba ga dipaksa ngerjakan pasti mecicil HP.

Walaupun perkembangan si kecil masih terlambat, masih belepotan dalam mengingat huruf per huruf nya, tapi seorang ibu ga boleh putus asa, tetep berdoa supaya dimudahkan, diberikan daya ingatan yang kuat.

Insyallah..

Leave a comment »

Setengah Abad sudah

Mencari foto ayah di galeri susah banget nemunya.

Akhirnya ketemu foto 15 Juli 2019 saat momen menemani hari pertama Si Bontot Fadlan Rizky Akbar memasuki sekolah playgroup Bahana Al Aqsha.

Hari ini, adalah ulang tahun nya ke lima puluh. Udah setengah abad menapaki dunia.

Tidak ada perayaan khusus sayangnya, beberapa rencana karena satu dan lain-lain terpaksa batal.

Semoga semakin matang, semakin Giat beribadah, umur yang barokah. Insyallah. . .

Leave a comment »

TIME TO SHARE

Mari berbagi, karena berbagi tidak akan membuat kita miskin.... malah akan membuat kita makin kaya

shiq4.wordpress.com/

Blognya Penulis Artikel Freelance

Anggreani Sitopu

Virtual Diary

Fokus Today

Sorotan Berita Terhangat

Konten keren

Inspirasi - Informasi - Edukasi - Motivasi

VIENHA

Berusahalah untuk lebih baik,Tapi jangan berfikir dirimu sudah baik.

My Journey, My Story, and My Dream

Try to tell and write the story

threspuspa

Just another WordPress.com site

drmaharanibayu

Dokter Laktasi

BREASTFEEDING & CHILD HEALTH

Informasi Berbasis Bukti Tentang ASI, Menyusui & Kesehatan Anak

Erit Kantoni's Blog

Blog Tentang Software Ponsel Android|Misteri Dunia|Humor|Informasi|Berbagai Kategori Lainnya!

tqar.wordpress.com/

ads here were not made by admin, be wise

faziazen

a Journal of MomPreneur

Life begins at 30...

by Arman Tjandrawidjaja

THE ADIOKE CENTER

can't be created without unlimited imagination

kalkunqita

A topnotch WordPress.com site

Akhmad Muhaimin Azzet

mari bersama menggapai ridha-Nya

miartmiaw

the way you look at me_a